MAKALAH
IMUNISASI TT pada IBU HAMIL
Nama : Rohma Dwi
Maslakah (120701093)
PROGRAM
STUDI S1 KEPERAWATAN KELAS 1-B
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN KABUPATEN JOMBANG
2012/2013
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tugas Bahasa Indonesia “Imunisasi
TT pada Ibu hamil”.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi Makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.
Jombang, 8 Desember 2012
Penyusun
Daftar
Isi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa masa kehamilan adalah masa yang membahagiakan bagi
pasangan suami istri, apalagi bagi pasangan muda atau baru saja menikah saat
saat kehamilan adalah saat yang sangat ditunggu tunggu pastinya. saat seperti
ini adalah saatnya sang ibu juga berganti penampilan. Ibu hamil juga harus
menjaga kesehatannya dan ibu hamil mempunyai kebutuhan pada saat hamil.
Imunisasi
adalah pemberian vaksin pada tubuh seseorang untuk memberikan perlindungan
kepada kekebalan tubuh. Sangat penting untuk mencoba menghindari pajanan
infeksi yang dapat berbahaya bagi ibu dan janin selama kehamilan. Vaksinasi
juga penting dilakukan bagi pasangan yang merencanakan kehamilan. Imunisasi
yang rutin dilakukan selama kehamilan sebaiknya ditunda sampai triwulan kedua
atau ketiga karena kemungkinan teratogen (membuat cacat) bagi janin.
Waktu terbaik
untuk membicarakan tentang imunisasi adalah ketika sedang merencanakan
kehamilan. Apabila ketika sedang hamil seorang wanita terkena penyakit tertentu
maka tergantung dari situasinya, apakah akan diberikan vaksinasi
dipertimbangkan dari untung dan ruginya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud imunisasi TT
?
2. Apa manfaat imunisasi TT untuk
wanita hamil ?
3. Apa saja jenis imunisasi yang
dibutuhkan wanita hamil ?
4. Apa efek samping pemberian imunisasi
TT pada wanita hamil ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian
imunisasi TT
2. Untuk mengetahui manfaat pemberian
imunisasi untuk wanita hamil
3. Untuk mengetahui jenis imunisasi
yang dibutuhkan wanita hamil
4. Untuk mengetahui efek samping
pemberian imunisasi TT pada wanita hamil
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IMUNISASI TT
Imunisasi Tetanus Toksoid adalah
proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi
tetanus (Bidanlia, 2010). Vaksin jerap TT (Tetanus Toksoid) adalah vaksin yang
mengandung toksoid tetanus yang telah dimurnikan dan terabsorpsi kedalam 3 mg/ml
aluminium fosfot. Thimersol 0,1 mg/ml digunakan sebagai pengawet.
Satu dosis 0,5 ml vaksin mengandung potensi sedikitnya 40 IU dipergunakan untuk
mencegah tetanus pada bayi yang baru lahir dengan mengimunisasi WUS atau ibu
hamil, juga untuk pencegahan tetanus pada ibu bayi (Depkes RI, 2006).
B. MANFAAT IMUNISASI TT
1. Melindungi
bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum (BKKBN, 2005; Chin, 2000).
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi
berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu kuman
yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf pusat (Saifuddin
dkk, 2001).
2. Melindungi
ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka (Depkes RI, 2000) Kedua
manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari program
imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan tetanus
neonatorum (Depkes, 2004).
C. JUMLAH dan DOSIS PEMBERIAN IMUNISASI
Imunisasi
TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali (BKKBN, 2005; Saifuddin dkk, 2001), dengan
dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan dalam (Depkes RI, 2000).
1. Kemasan
a) 1
bok vaksin terdiri dari 10 vial.
b) 1
vial berisi 10 dosis.
c) Vaksin
TT berbentuk cairan.
2. Jarak pemberian imunisasi TT1 dan
TT2
Jarak
pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4 minggu
(Saifuddin dkk, 2001; Depkes RI, 2000).
3. Jadwal pemberian
a)
TT 1, diberikan dengan dosis 0,5 cc.
b)
TT 2, jarak pemberian 4 minggu
setelah TT 1, dapat memberikan perlindungan selama 3 tahun, dosis pemberian 0,5
cc.
c)
TT 3, jarak pemberian 6 bulan
setelah TT 2, masa perlindungan 5 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
d)
TT 4, jarak pemberian 1 tahun
setelah TT 3, masa perlindungan 10 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
e)
TT 5, jarak pemberian 1 tahun
setelah TT 4, masa perlindungan 25 tahun, dosis pemberian 0,5 cc.
D.
IMUNISASI yang DIBUTUHKAN WANITA
HAMIL
1.
Tetanus
(Tetanus Toksoid) : vaksin ini dianjurkan pada wanita hamil
untuk mencegah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi) dan sebaiknya diberikan
pada wanita yang tidak melengkapi 3 kali imunisasi dasar atau 10 tahun boster
2.
Hepatitis
B : untuk wanita dengan risiko tinggi Hepatitis B (memiliki
> 1 pasangan seksual dalam 6 bulan terakhir, memiliki riwayat Penyakit
Menular Seksual, penggunaan narkoba suntik)
3.
Influenza
(Inaktif) : vaksin ini dapat mencegah penyakit serius pada ibu
hamil namun sebaiknya diberikan setelah minggu ke-14.
4.
Jenis imunisasi
yang dipertimbangkan diberikan pada wanita hamil dengan pajanan infeksi
spesifik:
a) Pneumokokus :
diberikan pada triwulan kedua atau ketiga pada wanita dengan risiko tinggi
infeksi pneumokokus atau dengan penyakit kronik (wanita dengan gangguan
jantung, paru, atau penyakit hati; penurunan kekebalan tubuh; diabetes)
b) Rabies :
direkomendasikan bagi mereka yang terpajan dengan rabies
c) Hepatitis
A : belum banyak
penelitian mengenai keamanan imunisasi ini selama kehamilan, namun risikonya
rendah (karena vaksin berasal dari virus inaktif)
d) Vaksin Polio
Oral & Vaksin Polio Inaktif.
5. Jenis imunisasi
yang tidak direkomendasikan pada wanita hamil :
a) MMR (Mumps,
Measles, Rubella) : merupakan kontraindikasi bagi kehamilan karena kemungkinan
risiko kelainan bawaan pada janin. Wanita sebaiknya menunggu selama 3 bulan
sebelum hamil setelah menerima vaksin virus hidup ini
b) Varisela
: tidak dianjurkan selama kehamilan karena kemungkinan infeksi varisela pada
janin (vaksin merupakan virus hidup). Diberikan minimal 1 bulan sebelum
kehamilan
c) HPV (Human
Papiloma Virus) : memiliki kaitan efek samping terhadap janin dan ibu
hamil. Data vaksinasi pada wanita hamil terbatas.
Cara
Pemberian:
a) Vaksin dikocok terlebih dahulu
sebelum digunakan. Tujuannya agar suspensi menjadi homogen.
b) Penyuntikkan vaksin TT untuk
mencegah tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara
intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan
interval 4 minggu. Dilanjutkan dengan dosis ketiga setelah 6 bulan berikutnya.
Untuk mempertahankan terhadap tetanus pada wanita usia subur, maka dianjurkan
diberikan 5 dosis. Dosis ke empat dan ke lima diberikan dengan interval minimal
1 tahun setelah pemberian dosis ke tiga dan ke empat.
c) Imunisasi TT dapat diberikan
secara aman selama masa kehamilan bahkan pada trimester pertama.
d) Di unit pelayanan statis: vaksin TT
yang telah dibuka hanya boleh digunakan selama 4 minggu, dengan ketentuan:
vaksin belum kadaluawarsa, vaksin disimpan dalam suhu 2 dan 8 derajat Celcius,
tidak pernah terendam air, terjaga sterilitasnya, tidak beku, VVM masih dalam
kondisi A atau B.
e) Di posyandu: vaksin yang sudah
terbuka tidak boleh digunakan lagi.
E.
EFEK SAMPING IMUNISASI
Efek samping
bervariasi baik reaksinya maupun waktu terjadinya efek samping.
1.
Hepatitis
A : nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, sakit kepala,
kelelahan, reaksi alergi.
2.
Hepatitis
B : nyeri di tempat suntikan, demam.
3.
Influenza
: kemerahan dan bengkak pada tempat suntikan yang dapat berlangsung hingga 2
hari, demam.
4.
Tetanus-difteri
: demam, nyeri dan bengkak di tempat suntikan.
5.
MMR
: rash, pembengkakan kelenjar getah bening leher, nyeri dan kaku pada
sendi 1 atau 2 minggu setelah vaksinasi.
6.
Varisela
: demam, nyeri dan kemerahan di tempat suntikan, rash sampai 3minggu
setelah imunisasi.
7.
Pneumokokus
: demam, nyeri di tempat suntikan.
8.
Vaksin Polio
Oral : tidak ada.
9.
Vaksin Polio
Inaktif : kemerahan, rasa tidak nyaman di tempat suntikan.
Yang
harus diperhatikan:
a.
Semua vaksin
yang mengandung bakteri / virus hidup tidak dianjurkan bagi wanita hamil,
kehamilan sebaiknya dicegah untuk 28 hari setelah penyuntikan vaksin hidup
(varisela, MMR, BCG) namun vaksinasi virus hidup < 28 hari sebelum kehamilan
bukan alasan untuk mengakhiri kehamilan
b. Vaksin virus /
bakteri mati dapat diberikan pada wanita hamil namun waktu ideal untuk
pemberian tergantung dari waktu konsepsi.
c. Kehamilan tidak
mengganggu efisiensi dari vaksin.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPILAN
A. KESIMPULAN
Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita,
dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut
meliputi perubahan fisik, mental dan sosial. Selain kebutuhan psikologis,
kebutuhan fisik juga harus diperhatikan agar kehamilan dapat berlangsung dengan
aman dan lancar. Kebutuhan fisik yang diperlukan ibu selama hamil diantaranya
meliputi istirahat/tidur dimana pada ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan
periode istirahat terutama saat hamil tua.
Kemudian imunisasi yaitu yang merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang, imunisasi pada ibu
hamil yaitu Tetanus Toksoid.
Tetanus adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk melalui
luka terbuka dan menghasilkan racun yang kemudian menyerang sistem saraf pusat.
Bakteri ini secara umum terdapat ditanah, jadi ia bisa ditemukan pada debu,
pupuk, kotoran hewan, dan sampah. Tetanus ini menyerang siapa saja, anak – anak juga orang dewasa. Bahkan bayi baru lahir
sekalipun, yang bisa berakibat fatal. Penyakit yang menyerang bayi itu biasa
disebut Tetanus neonatorum.
B. SARAN
Setelah
membaca dan memahami materi tentang Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada Ibu
Hamil yanng ada pada makalah ini diharapakan Kita sebagai tim tenaga kesehatan
mampu melakukan asuhan kepearawatan prosedur asuhan keperawatan yang sesuai dan
menggunakan alat-alat yang steril untuk menghindari terjadinya infeksi tetanus
pada bayi yang baru dilahirkan.
Sedangkan bagi Ibu Hamil dan keluarga diharapkan memilki kesadaran untuk
berpatisipasi aktif dalam kegiatan Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) karena
Imunisasi ini juga penting bagi mereka untuk mencegah kemungkinan terjadinya
infeksi tetanus pada bayi yang akan dilahirkan.